Al-Hafidz Ibnu Jauzi rahimahullah berkata:
“Barangsiapa memperbaiki pikirannya, ia akan tersebarlah kebajikan banyak dan akan terus menyebar hati yang baik nya.
Jadi hati-hati, menjaga pikiran Anda, karena jika otak telah rusak maka tidak akan bermanfaat lagi amaliah kebaikan tampaknya. “ (Shaidul Khathir I / 206).
Berbicara tentang keseriusan, kita harus mulai dari hati.
Hai orang-orang yang beriman! Puasa diwajibkan atas kamu sebagaimana diwajibkan bagi orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Qs. Al Baqarah ayat 183)
Setiap Ramadhan datang setiap ibadah berbanyak kita mencari Tuhan dan puncak ridlo berharap untuk mendapatkan pengabdian, sebagai tujuan puasa kita.
Mari kita sejenak untuk membandingkan hitungan cepat kami. Tentang seberapa serius kita mendapatkan pengalaman puncak (peak experience) spiritual, yaitu taqwa.
Jadi dalam masalah ini, itu adalah perasaan yang amat malu saat puasa sehingga kami disandingkan dengan makhluk Allah yang disebut binatang. Kami sudah 40 tahun (muda ups.ada yah). Kemudian periode berkurang dari hukum usia 15 tahun, kami sudah bertemu dengan puasa Ramadhan 25 kali. Atau 25 x 30 hari = 750 hari.
Jika kuantitas yang diukur kita kehilangan karena hewan.
Ayam hanya dengan 21 hari telah mencapai puncaknya menetaskan telur mereka. dan selama seluruh potensi puasa bahkan tidak pergi ke mana pun, dikerahkan semata-mata menetas.
Ular hanya perlu 21-40 hari untuk tiba di titik pembaharuan ke awal kehidupan.
Ulat cukup 14-16 hari puasa melakukan metamorfosis menjadi kupu-kupu pria dikagumi indah.
Saya berharap kami telah berpuasa Ramadan berapa kali?
Apa yang telah kita buat puasa?
Sudahkah kita mencapai pengalaman spiritual puncak beberapa bentuk kesalehan?
Jadi untuk mengatakan apa yang kita semua di hadapan Allah kelak ????
Jadi apakah puasa selama bulan Ramadhan kita harus benar-benar, karena (perintah) Allah, atau hanya karena sudah menjadi tradisi (yang begitu kuat diinternalisasi sejak kecil kami) ???
Seperti anak-anak sekolah tidak mau ketinggalan sekolah, karena sejak anak usia dini kita diajarkan untuk selalu pergi ke sekolah? Atau bahkan sebagai kehidupan terjaga berirama otomatis mengambil mandi, karena sejak TK diajarkan lagu Aku terus bangun mandi? Saya tidak punya ide..
Nah inilah ketika semua benar-benar terjadi. Ada itu salah kita melihat beberapa Muslim yang tampak cepat tetapi tidak lebih dari sekedar kebiasaan. Lalu ada seseorang yang masih berpuasa ketika ia asyik gosip atau bergosip tentang orang, teman, atau 'ngrasani' di mbatin batin.
Mereka akan tetap bukber, tarawih, dan membaca setiap malam, subuh dan berpuasa sampai malam, meskipun mata dan telinga untuk melihat dan mendengar senonoh, pikiran kita mencemari akal sehat, bahkan mengutil rezeki orang lain untuk mencuri uang negara alias korupsi, dan menyumbangkan sebagian untuk donasi nya, amal, masjid sumbangan, panti asuhan, atau hanya takjil gratis. Masha Allah.
Apa arti dari puasa bagi kita dan mereka?
Apa keseriusan bahwa kita telah siap (targhib)?
Mari Cari Ramadhan dengan Keseriusan-NYA.
Tentang kesungguhan (jiddiyah). Sheikh Abdullah Al Azzam tidak pernah memberikan contoh istilah yang terbaik (mastato'tum) yang mencerminkan penuh kesungguhan. Yang merupakan upaya terbaik kita lakukan hingga Tuhan menghentikan mereka.
Setelah Syekh ditanya oleh mahasiswa, "Ya sheikh apa yang dimaksud dengan segala sesuatu yang Anda dapat (mastato'tum). Syekh juga membawa murid-muridnya ke lapangan dan meminta mereka untuk lap terbaik mereka. Startnya yang sama tetapi finish dan jumlah putaran dari masing-masing berbeda.
Ada 3 putaran sudah lelah dan menyerah tidak lebih dari itu. Setelah sendiri menepi untuk istirahat. Syekh juga ternyata berjalan.
Mahasiswa kaget dan tidak tega melihat guru tua untuk menjalankan lap, mereka berusaha untuk menahan apa yang akan dilakukan syekh tetapi tidak berhasil. Siswa telah melihat syeikhnya menghadapi pucat tanda kelelahan tetapi siswa hanya bisa berteriak dan memohon, Yaa cukup !!!! sheikh, "Saya tidak tega melihat syekh lakukan. Aku takut tidak ada yang terjadi di syekh." Berhenti ...... Berhenti Syekh syekh.
Tapi Sheikh Abdullah al-azzam terus berlari dan akhirnya syekh jatuh pingsan. Mahasiswa menambahkan panik dan mencoba untuk membuat syekh Abdullah al-azzam terbangun. Dia akhirnya sadar dan sadar. Dia segera berkata ..
Ini disebut yang terbaik yang kita dapat (mastato 'tum).
Kami mencoba maksimal kepada Allah saja akan berhenti perjuangan kita.
Subhanallah. Allah Maha Besar
Puasa Ramadhan adalah taklif (beban). Sejarah puasa Ramadan Nabi pertama kali dilakukan pada 2 hijrah.
Perintah ini diturunkan puasa, QS. 2: 183, setelah propagasi 15 tahun dari Islam Nabi. 13 dari Makah 2 tahun di Madinah. 15 tahun Rasul mempersiapkan iman yang luar biasa. Karena QS. 2: 183 dimulai dengan kalimat, tidak secara langsung. Ini berisi pelajaran yang sangat mahal bagi kita, bahwa 15 tahun dari Nabi mempersiapkan iman dewasa untuk teman-temannya, sehingga siap untuk menerima syariat. Taklif. Beban.
Sehingga saat dipanggil langsung nyaut (istijabah Al Fauriyah / istijabah littanfidz; merespon dengan segera). Dan hasilnya menakjubkan indah.
Bagaimana dengan kita ???
Pembicara: Ust. Umar Hidayat M. Ag.
Sumber muslimazone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar