Latest News

Sabtu, 04 Juni 2016

Turkipun Berduka Atas Wafatnya Petinju Legendaris Muhammad Ali.


Wafatnya  legenda tinju dunia Muhammad Ali diwarnai  dengan kesedihan di seluruh Turki, khususnya di kalangan tokoh-tokoh tinju dan para penggemarnya.


Seyfullah Dumlupinar, pelatih tim tinju Turki, melukiskan Muhammad Ali secara luas diakui sebagai petinju terhebat di dunia dan salah satu tokoh olahraga yang sangat  berpengaruh.

“Dunia tinju kehilangan ayah dan idola,” Dumlupinar, 48 tahun, mengatakan kepada Anadolu Agency. “Karena Ali, banyak petinju menjadi Muslim.”

Dumlupinar mengatakan ia telah dibanjiri dengan panggilan telepon dari teman-teman dan anggota komunitas tinju yang berduka atas wafatnya Muhammad Ali.

“Ali adalah seorang legenda,” ungkap Eyup Gozgec, ketua Federasi Tinju Turki. “Dia memiliki gaya yang unik, serta teladan yang penuh gaya dan pesona.”

Gozgec mengatakan meninggalnya Ali adalah musibah bagi umat Islam serta para penggemar tinju dunia.

Baca pula :



Cemal Kamaci, petinju Turki terkemuka yang periode karirnya kira-kira sama seperti periode Ali, mengatakan: “Dunia belum melihat petinju lainnya seperti dia. Dia adalah seorang petinju yang bisa melumpuhkan lawan-lawannya setiap saat walaupun dia terlihat sedang kepayahan. ”

Mantan petinju berusia 73 tahun ini merupakan petinju pertama Turki yang memenangkan gelar Eropa, mengenang pertemuannya dengan Ali di sebuah gym selama perjalanan ke AS.

“Ketika ia mengetahui bahwa saya seorang Muslim, ia memelukku,” kata Kamaci kepada Anadolu Agency.

Hidayet Turkoglu, mantan pemain basket dan sekarang penasehat presiden Turki, menyatakan Ali telah menaklukkan hati dan cincin tinju sementara Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus menyatakan Ali sebagai bintang dunia serta suara yang kuat bagi Muslim.

Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu dalam kicauannya di Twitter bahwa Ali tetap menjadi inspirasi bagi ribuan orang melalui etika olahraga dan keimanannya.

Kemal Kilicdaroglu, pemimpin oposisi utama Partai Republik Rakyat, menyebut Ali sebagai sosok yang melawan ketidakadilan terutama penentangannya terhadap Perang Vietnam.




Dari IP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog